Klik Gambar 👆🏻 Selengkapnya

Apa Itu Sidratul Muntaha? Tempat Istimewa dalam Peristiwa Isra Mi’raj

Sidratul Muntaha adalah salah satu tempat paling agung yang diabadikan dalam Al-Quran dan Hadist, menjadi bagian dari perjalanan spiritual Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam pada malam Isra Mi’raj. Dalam peristiwa ini, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam diperlihatkan keajaiban luar biasa, termasuk Sidratul Muntaha di langit ketujuh.

Qs. An Najm 13–18

Allah Subhanahu wa Ta’ala menyebut Sidratul Muntaha dalam Al-Quran, dalam Surat An-Najm:

“Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain, yaitu di Sidratul Muntaha. Di dekatnya ada surga tempat tinggal, (Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratul Muntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya. Penglihatannya (Muhammad) tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya. Sesungguhnya Dia telah melihat sebagian tanda-tanda (kekuasaan) Tuhannya yang paling besar.” (QS. An-Najm: 13–18)

Baca Juga: Peringatan Isra’ Mi’raj Menurut Muhammadiyah

Makna dan Lokasi Sidratul Muntaha

Secara harfiah, Sidratul Muntaha berasal dari kata sidrah yang berarti pohon bidara (syajaratun nabiq), sedangkan muntaha berarti puncak atau batas tertinggi. Menurut para ulama, Sidratul Muntaha adalah pohon besar yang berada di atas langit ketujuh. Pohon ini menjadi tempat berakhirnya ilmu para malaikat, dan hanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang diizinkan melampauinya.

Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu mengatakan, Sidratul Muntaha menjadi tempat di mana ketetapan Allah turun dari atasnya, dan segala sesuatu yang naik ke langit berhenti di sana. (Lihat Ta’liqat ‘ala Shahih Muslim).

Sidrotul Muntaha Dalam Peristiwa Israk Mikraj

Keistimewaan Sidratul Muntaha

Sidratul Muntaha bukan sekadar pohon. Ia memiliki keistimewaan luar biasa sebagaimana dijelaskan dalam riwayat:

  1. Bentuk Fisik Sidratul Muntaha
    • Pohon ini memiliki buah seperti kendi besar daerah Hajar dan daun sebesar telinga gajah.
    • Di akarnya, mengalir empat sungai, dua sungai batin yang berada di surga, dan dua sungai lahiriah yang diidentifikasi sebagai Sungai Nil dan Eufrat. (HR. Bukhari dan Ahmad)
    • Bayangan pohonnya begitu besar, sehingga penunggang kuda membutuhkan waktu seratus tahun untuk melintasi bayang-bayangnya. (HR. Tirmidzi)
  2. Keindahan yang Tak Terlukiskan
    Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melihat Sidratul Muntaha, pohon ini diliputi oleh cahaya dan warna yang indah, yang tidak bisa dijelaskan oleh manusia. Bahkan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri menggambarkan keindahannya sebagai sesuatu yang tidak mampu dilukiskan. (HR. Abu Ya’la dan dishahihkan oleh para ulama).
  3. Kedekatan dengan Surga
    Di dekat Sidratul Muntaha terdapat surga, tempat kenikmatan tertinggi yang menjadi puncak harapan seluruh mukmin. Ini menunjukkan bahwa Sidratul Muntaha merupakan tempat agung dan tanda kebesaran-Nya.

Kesimpulan dan Rangkuman

Sidratul Muntaha adalah pohon istimewa di langit ketujuh yang menjadi batas pengetahuan makhluk. Pohon ini memiliki sifat:

  1. Berbentuk seperti pohon bidara, tetapi jauh lebih besar.
  2. Memiliki buah sebesar kendi besar dan daun sebesar telinga gajah.
  3. Di akarnya mengalir sungai-sungai yang menghubungkan dunia dan surga.
  4. Diliputi oleh cahaya dan keindahan yang tidak bisa digambarkan.
  5. Terletak di dekat surga, menunjukkan keistimewaanya.

Perjalanan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam ke Sidratul Muntaha adalah salah satu tanda kebesaran Allah, memperlihatkan keindahan yang tidak pernah terbayangkan oleh makhluk mana pun. Semoga Allah memberikan kita kekuatan istiqamah dan mengizinkan kita masuk ke surga-Nya kelak. Aamiin.

Wallahua’lam bishawab.


Sumber referensi situs media islam: konsultasisyariah berjudul ‘Sidratul Muntaha’.

Share:
Cropped Cropped Masjidmuhammadiyah.com .jpg

Redaksimu

Portal Media Masjid Muhammadiyah Berkemajuan