Donasi Online Masjid
Klik Gambar 👆🏻 Selengkapnya

Masjid Al-Aqsa: Sejarah, Wilayah, Konflik, dan Kondisi Terkini

Masjid Al-Aqsa bukan sekadar bangunan ibadah, tetapi juga simbol sejarah, spiritualitas, dan perjuangan. Dikenal sebagai kiblat pertama umat Islam sebelum Ka’bah, masjid ini juga memiliki posisi penting dalam sejarah Kristen dan Yahudi. Sayangnya, hingga kini, kawasan ini masih menjadi pusat konflik yang terus bergejolak. Yuk, kita kupas tuntas sejarah, wilayah, konflik, dan kondisi terkini Masjid Al-Aqsa!

Sejarah Masjid Al-Aqsa: Dari Zaman Nabi Hingga Sekarang

Masjid Al-Aqsa bukan hanya sekadar bangunan ibadah, tetapi juga sebuah saksi bisu perjalanan panjang sejarah peradaban manusia. Berdiri megah di Kota Tua Yerusalem, masjid ini telah mengalami berbagai perubahan, mulai dari masa para nabi, kekhalifahan Islam, hingga era modern yang penuh dengan konflik dan perjuangan.

Foto Masjid Al Aqsa Zaman Dulu

1. Pembangunan Awal Masjid Al-Aqsa

Dalam bahasa Arab, “Al-Aqsa” berarti “yang terjauh”—merujuk pada lokasinya yang jauh dari Makkah. Masjid ini berada di Kota Tua Yerusalem dan dahulu disebut sebagai Baitul Maqdis. Menurut sejarah Islam, pondasinya sudah ada sejak zaman Nabi Adam AS dan kemudian dibangun ulang oleh Nabi Ibrahim AS dan cucunya, Nabi Ya’qub AS.

Pembangunan Masjid Al-Aqsa juga erat kaitannya dengan Nabi Sulaiman AS yang membangun kembali kompleks ini dalam bentuk yang lebih megah. Pada masa Dinasti Umayyah, Khalifah Abdul Malik bin Marwan dan putranya, Al-Walid, membangun Kubah Shakhrah dan Jami’ Al-Aqsa, yang hingga kini menjadi bagian ikonik dari kompleks tersebut.

Masjid Al-Aqsa juga pernah mengalami kerusakan akibat gempa bumi, peperangan, dan penjajahan. Namun, berkali-kali pula umat Islam membangun dan merenovasinya agar tetap berdiri kokoh sebagai simbol keimanan dan perjuangan.

2. Masjid Al-Aqsa sebagai Kiblat Pertama

Sebelum Ka’bah di Makkah menjadi kiblat, umat Islam salat menghadap Masjid Al-Aqsa. Selama 17 bulan setelah hijrah ke Madinah, Nabi Muhammad SAW masih menghadap ke Baitul Maqdis sebelum akhirnya mendapat wahyu untuk berpindah ke Ka’bah.

Pergantian arah kiblat ini menjadi bukti bahwa Masjid Al-Aqsa memiliki kedudukan istimewa dalam Islam. Tidak hanya menjadi bagian dari sejarah awal peribadatan umat Islam, tetapi juga menegaskan hubungan erat antara Islam, Yahudi, dan Kristen yang memiliki sejarah panjang di wilayah ini.

3. Peran dalam Isra’ Mi’raj

Masjid Al-Aqsa menjadi saksi perjalanan spiritual terbesar dalam Islam: Isra’ Mi’raj. Nabi Muhammad SAW melakukan perjalanan dari Masjidil Haram ke Masjid Al-Aqsa sebelum naik ke langit untuk menerima perintah salat lima waktu dari Allah SWT.

Menurut hadis, dalam peristiwa Isra’ Mi’raj, Rasulullah SAW memimpin salat berjamaah bersama para nabi lainnya di Masjid Al-Aqsa sebelum melanjutkan perjalanannya ke langit. Hal ini menunjukkan bahwa masjid ini memiliki nilai spiritual yang sangat tinggi bagi umat Islam.

Wilayah Masjid Al-Aqsa dan Kontroversi Kepemilikan

Wilayah Dan Area Masjid Al Aqsa

Kompleks Masjid Al-Aqsa seluas 144.000 meter persegi ini mencakup beberapa bangunan suci seperti Kubah Shakhrah dan Jami’ Al-Aqsa. Wilayah ini berada di Yerusalem Timur, yang secara hukum internasional merupakan bagian dari Palestina, tetapi sejak 1967, Israel mengklaim Yerusalem sebagai ibu kotanya dan menguasai area tersebut.

Meski Israel mengendalikan keamanan di sekitar Masjid Al-Aqsa, secara administratif masjid ini masih berada di bawah pengawasan Waqf Islam Yordania. Namun, sering kali terjadi ketegangan akibat tindakan Israel yang membatasi akses umat Islam untuk beribadah di sana.

Selain sebagai tempat ibadah, kompleks Masjid Al-Aqsa juga menjadi pusat pendidikan Islam. Banyak ulama besar yang lahir dan belajar di lingkungan ini, menjadikannya sebagai pusat ilmu pengetahuan Islam sejak dahulu kala.

Konflik Berkepanjangan di Masjid Al-Aqsa

Foto Masjid Al-Aqsa Hari ini

1. Masuknya Israel ke Yerusalem

Pada tahun 1948, ketika Israel mendeklarasikan kemerdekaannya, mereka berhasil merebut sekitar 85% wilayah Yerusalem, tetapi Kota Tua tetap berada di bawah kendali Yordania. Namun, setelah Perang Enam Hari pada 1967, Israel menguasai Yerusalem Timur dan mengambil alih kendali atas Masjid Al-Aqsa.

Sejak saat itu, konflik semakin memanas. Israel menerapkan kebijakan yang membatasi kebebasan beribadah umat Islam di Al-Aqsa, serta mengizinkan kelompok ekstremis Yahudi masuk ke kompleks ini untuk melakukan ritual keagamaan yang dianggap provokatif.

2. Ketegangan dan Penyerangan Berulang

Sejak saat itu, Israel kerap melakukan berbagai serangan terhadap jamaah Muslim di Masjid Al-Aqsa. Salah satu insiden besar terjadi pada Intifada Pertama (1987-1993) dan Intifada Kedua (2000-2005), yang dipicu oleh kunjungan provokatif Ariel Sharon ke kompleks Masjid Al-Aqsa.

Tahun 2024 pun masih diwarnai ketegangan. Pada Idul Adha, 16 Juni 2024, sekitar 40.000 warga Palestina menghadiri salat di Al-Aqsa meskipun menghadapi serangan dari pasukan Israel yang membatasi akses dan menekan jamaah.

Banyak laporan yang mencatat bagaimana warga Palestina berjuang untuk tetap menjaga eksistensi Masjid Al-Aqsa sebagai bagian dari identitas dan perlawanan mereka terhadap penjajahan Israel.

Keistimewaan Masjid Al-Aqsa dalam Islam

Masjid Al-Aqsa bukan hanya sekadar bangunan ibadah, tetapi juga memiliki kedudukan istimewa dalam sejarah dan ajaran Islam. Ada 5 di antaranya:

Lokasi Masjid Al Aqsa

  1. Kiblat Pertama – Sebelum beralih ke Ka’bah, umat Islam menghadap Al-Aqsa saat salat, menunjukkan betapa pentingnya masjid ini dalam sejarah Islam.
  2. Termasuk Negeri Syam – Rasulullah SAW mendoakan keberkahan bagi negeri Syam, di mana Al-Aqsa berada, menegaskan kedudukannya sebagai wilayah yang diberkahi.
  3. Salah Satu Masjid Utama – Bersama Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, Masjid Al-Aqsa adalah tiga masjid utama dalam Islam. Salat di sini berpahala lebih besar, bahkan dalam beberapa riwayat disebutkan 250 hingga 500 kali lipat dari salat di masjid biasa.
  4. Tempat Isra’ Mi’raj – Nabi Muhammad SAW singgah di sini sebelum naik ke Sidratul Muntaha, menjadikan Masjid Al-Aqsa sebagai bagian penting dalam perjalanan spiritual Islam.
  5. Tempat Belajar Ilmu Islam – Sejak zaman dahulu, Masjid Al-Aqsa menjadi pusat pendidikan Islam. Banyak ulama besar yang lahir dan menuntut ilmu di sini, menjadikannya simbol keilmuan dan peradaban Islam.

Kesimpulan

Masjid Al-Aqsa bukan hanya tempat ibadah biasa, tetapi memiliki sejarah panjang yang penuh makna bagi umat Islam. Sayangnya, hingga kini, masjid ini masih menjadi pusat konflik berkepanjangan. Israel terus melakukan tekanan terhadap warga Palestina yang ingin beribadah di sana.

Sebagai umat Islam, kita tidak boleh melupakan pentingnya Masjid Al-Aqsa. Mari terus memberikan dukungan dan doa bagi saudara-saudara kita di Palestina yang berjuang mempertahankan salah satu tempat suci dalam Islam ini.

Share: