Klik Gambar 👆🏻 Selengkapnya

TK ABA adalah Lembaga Pendidikan Anak atau PAUD Tertua di Indonesia

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Indonesia telah melalui perjalanan panjang yang dimulai sejak masa kolonial. Salah satu tonggak penting dalam sejarah ini adalah berdirinya Taman Kanak-Kanak (TK) ‘Aisyiyah Bustanul Athfal (ABA) pada tahun 1919 di Yogyakarta. Lembaga ini menjadi pionir dalam pendidikan anak usia dini, sekaligus simbol perjuangan kaum perempuan Indonesia di era kolonialisme.

Nyai Ahmad Dahlan dan Peran ‘Aisyiyah dan Muhammadiyah

TK ABA tak lepas dari dedikasi Nyai Ahmad Dahlan, seorang tokoh emansipasi perempuan sekaligus istri pendiri Muhammadiyah, K.H. Ahmad Dahlan. Melalui organisasi otonom Muhammadiyah, ‘Aisyiyah, Nyai Ahmad Dahlan tidak hanya memperjuangkan hak perempuan, tetapi juga memberikan pendidikan bermutu kepada anak-anak bangsa.

Tk Aba Kauman

Sejak awal, ‘Aisyiyah telah menunjukkan keberanian dengan mendirikan TK Frobel sebagai respons atas popularitas Frobel School yang didirikan pemerintah kolonial untuk anak-anak Eropa. Dengan mengganti nama Frobel menjadi Bustanul Athfal yang berarti “Taman Anak-anak,” Nyai Ahmad Dahlan menanamkan nilai-nilai keislaman, nasionalisme, dan pendidikan moral kepada generasi muda Indonesia.

Tonggak Pendirian TK ABA

  1. 1919: TK pertama didirikan oleh ‘Aisyiyah di Kauman, Yogyakarta.
  2. 1922: Nama Bustanul Athfal resmi digunakan, menggantikan nama Frobel, sebagai identitas yang mencerminkan semangat Islam dan nasionalisme.
  3. 1930-an: TK ABA berkembang pesat, menjangkau banyak daerah di Jawa.
  4. 1950: Eksistensi TK ABA diakui sebagai bagian dari sistem pendidikan nasional melalui UU No. 4 Tahun 1950.
  5. Perkembangan Modern: Hingga kini, TK ABA terus berkembang, menjadi model pendidikan berbasis keislaman dan tradisional yang tetap relevan di era modern.

TK ABA: Lebih dari Sekadar Pendidikan

TK ABA bukan hanya lembaga pendidikan anak usia dini. Ia adalah saksi sejarah kebangkitan pendidikan kaum pribumi, pelopor pendidikan berbasis nilai-nilai agama dan budaya, serta alat perlawanan terhadap kolonialisme. Melalui kurikulumnya, TK ABA menanamkan nilai-nilai nasionalisme di tengah tekanan penjajahan, menjadikannya pelopor dalam membangun karakter anak sejak dini.

Inspirasi dari Nyai Ahmad Dahlan

Kiprah Nyai Ahmad Dahlan melalui TK ABA telah menginspirasi ratusan ribu perempuan Indonesia untuk berkontribusi dalam pendidikan. ‘Aisyiyah, melalui TK ABA, tidak hanya berhasil mengangkat derajat pendidikan anak-anak, tetapi juga memberdayakan perempuan untuk menjadi garda terdepan dalam pendidikan generasi penerus bangsa.

Penutup

TK ‘Aisyiyah Bustanul Athfal adalah simbol perjuangan, inovasi, dan keberanian dalam pendidikan anak usia dini di Indonesia. Sebagai lembaga pendidikan anak tertua di Indonesia, TK ABA telah membuktikan diri sebagai pionir dalam membangun generasi bangsa yang berakhlak, berilmu, dan berjiwa nasionalis. Melalui nilai-nilai yang ditanamkan oleh pendirinya, TK ABA terus melahirkan generasi penerus yang siap menjawab tantangan zaman.

Share:
Cropped Cropped Masjidmuhammadiyah.com .jpg

Redaksimu

Portal Media Masjid Muhammadiyah Berkemajuan