Tutup Iklan Kunjungi!

Keutamaan Bulan Rajab: Pengertian, Dalil, Amalan Bulan Rajab

Keutamaan Bulan Rajab Menurut Menurut Muhammadiyah

Bulan Rajab, salah satu dari empat bulan haram, memiliki keutamaan yang luar biasa dalam agama Islam. Bulan ini dianggap sebagai waktu yang dimuliakan, di mana Allah Ta’ala secara khusus menekankan pelaksanaan amal sholih dan melarang keras perbuatan maksiat. Mari kita mengulas lebih dalam tentang keutamaan Bulan Rajab dan makna dibalik statusnya sebagai bulan haram.

Bulan Rajab: Satu dari Empat Bulan Haram

Bulan Rajab terletak di antara bulan Jumadal Akhiroh dan bulan Sya’ban. Seperti yang ditegaskan dalam Al-Qur’an (QS. At Taubah: 36), Allah menciptakan dua belas bulan, di antaranya empat bulan yang dihormati sebagai bulan haram. Posisi Bulan Rajab sebagai salah satu bulan haram menunjukkan keagungan dan kemuliaan yang harus dihormati oleh umat Islam.

Penetapan Bulan dalam Islam

Ibnu Rajab menjelaskan bahwa Allah Ta’ala menciptakan matahari, bulan, dan bintang, menjadikan matahari dan bulan berputar pada orbitnya. Dari sinilah terbentuk cahaya matahari dan rembulan. Allah menetapkan satu tahun dalam Islam berdasarkan perputaran dan munculnya bulan, bukan berdasarkan perputaran matahari. Penetapan ini menjadi dasar bagi empat bulan haram, termasuk Bulan Rajab. (Latho-if Al Ma’arif, 202)

Keutamaan Amal di Bulan Rajab

Mengenai empat bulan haram yang disebutkan dalam hadits menurut Abu Bakroh adalah Dzulqo’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab. Dalam bulan-bulan ini, maksiat diharamkan lebih kuat, dan amalan kebajikan ditekankan. Menurut Al Qodhi Abu Ya’la, bulan haram diberi nama itu karena di sana diharamkan berbagai pembunuhan, dan larangan untuk melakukan perbuatan haram lebih ditekankan. (Lihat Zaadul Masiir, tafsir surat At Taubah ayat 36)

Perbanyak Amalan Sholih di Bulan Rajab

Amal Di Bulan Rajab

Para salaf, termasuk Sufyan Ats Tsauri, menyukai puasa di bulan haram. Meskipun tidak ada dalil khusus yang mendukung puasa di Bulan Rajab, amalan ketaatan sangat dianjurkan pada bulan ini. Hati-hati dengan maksiat, karena dosanya lebih besar di bulan haram. Ibnu ’Abbas menyatakan bahwa melakukan maksiat pada bulan haram akan mendatangkan dosa yang lebih besar, sementara amalan sholih akan mendatangkan pahala yang lebih banyak. (Latho-if Al Ma’arif, 207)

Baca juga: Adakah Amalan Puasa Rajab Menurut Muhammadiyah?

Bulan Haram Mana yang Lebih Utama?

Para ulama berselisih pendapat tentang bulan haram mana yang lebih utama. Ada yang berpendapat bahwa Bulan Rajab lebih utama, namun pendapat ini dikuatkan oleh sebagian ulama Syafi’iyah. Ada pula yang menganggap Bulan Muharram lebih utama, seperti yang dikatakan oleh Al Hasan Al Bashri pendapat ini dikuatkan oleh An-Nawawi . Sebagian ulama yang lain mengatakan bahwa yang lebih utama adalah bulan Dzulhijjah Ini adalah pendapat Sa’id bin Jubair dan lainnya, juga dinilai kuat oleh Ibnu Rajab dalam Latho-if Al Ma’arif (hal. 203). Namun, pendapat mengenai keutamaan bulan haram ini masih menjadi perdebatan di antara ulama.

Kesempatan Emas di Bulan Rajab

Bulan Rajab memberikan kesempatan emas bagi umat Islam untuk meningkatkan amalan sholih dan menjauhi maksiat. Sebagai salah satu bulan haram, keberkahan dan kemuliaan Bulan Rajab harus diraih. Melalui puasa, doa, dan amalan ketaatan lainnya, kita dapat meraih pahala yang melimpah di bulan yang diberkahi ini. Semoga Bulan Rajab menjadi ladang subur bagi amal kebaikan kita dan mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala.

Share:
Cropped Cropped Masjidmuhammadiyah.com .jpg

Redaksimu

Portal Media Masjid Muhammadiyah Berkemajuan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *