Klik Gambar 👆🏻 Selengkapnya

3 Jenis Puasa di Bulan Rajab Sesuai Sunnah yang Dianjurkan Muhammadiyah

Bulan Rajab adalah salah satu dari empat bulan haram dalam Islam, yang memiliki keistimewaan dan kehormatan tersendiri. Sebagai bulan yang dimuliakan, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak amal saleh, termasuk ibadah puasa sunnah, guna menyambut bulan suci Ramadan yang akan datang. Muhammadiyah, sebagai gerakan dakwah yang berpegang teguh pada Al-Qur’an dan Hadis, mengajak umat Islam untuk melaksanakan puasa sunnah sesuai dengan tuntunan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, tanpa menambah atau mengurangi ketentuan yang telah diajarkan.

Baca Juga: Hukum Puasa Rajab Menurut Pandangan Muhammadiyah

Dalam pandangan Muhammadiyah, bulan Rajab adalah momentum untuk memperbaiki diri dan memperkuat hubungan spiritual dengan Allah subhanahu wa ta’ala. Salah satu ibadah yang sangat dianjurkan adalah puasa sunnah. Berikut ini adalah tiga jenis puasa sunnah yang dapat dilakukan di bulan Rajab dan di bulan-bulan lainya berdasarkan dalil yang sahih.

1. Puasa Senin Kamis: Mengikuti Sunnah Rasulullah Setiap Pekan

Puasa Senin Kamis adalah salah satu amalan sunnah yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Dalam sebuah hadis, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:

“Berbagai amalan dihadapkan (pada Allah) pada hari Senin dan Kamis, maka aku suka jika amalanku dihadapkan sedangkan aku sedang berpuasa.”
(HR. Tirmidzi no. 747).

Puasa ini memiliki hikmah mendalam, yaitu sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah subhanahu wa ta’ala dan sarana untuk melatih kedisiplinan dalam beribadah. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam menjadikan Senin sebagai hari istimewa karena itu adalah hari kelahiran beliau, sementara Kamis adalah hari ketika catatan amal manusia dihadapkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala.

Di bulan Rajab, menjalankan puasa Senin Kamis dapat menjadi langkah konkret untuk meningkatkan kualitas ibadah dan memperbaiki hubungan spiritual. Amalan ini juga membantu menanamkan kebiasaan baik yang bermanfaat untuk menyambut Ramadan.

2. Puasa Tiga Hari Setiap Bulan: Ringan namun Pahalanya Besar

Puasa sunnah tiga hari setiap bulan, yang sering disebut sebagai Ayyamul Bidh, dilakukan pada tanggal 13, 14, dan 15 bulan Hijriyah. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam berpesan kepada Abu Hurairah:

“Kekasihku (yaitu Rasulullah shallallahu alaihi wasallam) mewasiatkan padaku tiga nasehat yang aku tidak meninggalkannya hingga aku mati: berpuasa tiga hari setiap bulannya, mengerjakan salat Dhuha, dan mengerjakan salat witir sebelum tidur.”
(HR. Bukhari no. 1178).

Puasa Ayyamul Bidh memiliki keutamaan yang sangat besar. Dalam hadis lain, disebutkan bahwa setiap amal kebaikan akan dilipatgandakan pahalanya hingga sepuluh kali lipat, sehingga puasa tiga hari setiap bulan akan dihitung seperti berpuasa sepanjang tahun.

Bulan Rajab menjadi waktu yang tepat untuk menghidupkan sunnah ini. Dengan melaksanakan puasa Ayyamul Bidh, seorang Muslim tidak hanya mendapatkan pahala besar tetapi juga melatih pengendalian diri dan kedekatan hati kepada Allah subhanahu wa ta’ala.

3. Puasa Nabi Daud: Puasa yang Paling Utama

Puasa Nabi Daud adalah puasa sunnah yang dilakukan secara bergantian, yaitu sehari berpuasa dan sehari berbuka. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam menyebutkan bahwa puasa ini merupakan puasa yang paling utama. Dalam hadis Abdullah bin Amr, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:

“(Kalau begitu) puasalah sehari dan berbukalah sehari, yang demikian itu adalah puasa Nabi Allah Daud ‘alaihi salam yang merupakan puasa yang paling utama.” Aku katakan lagi: “Sungguh aku mampu yang lebih dari itu.” Maka beliau bersabda: “Tidak ada puasa yang lebih utama dari itu.”
(HR. Bukhari no. 3418 dan Muslim no. 1159).

Puasa Nabi Daud adalah bentuk ibadah yang melatih keseimbangan antara hak Allah subhanahu wa ta’ala dan hak diri sendiri. Dengan berpuasa sehari dan berbuka sehari, seorang Muslim diajarkan untuk tidak bersikap ekstrem dalam beribadah namun tetap konsisten dalam mendekatkan diri kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Di bulan Rajab, puasa ini menjadi pilihan ideal bagi mereka yang ingin meraih keutamaan besar dengan usaha maksimal.

3 Jenis Puasa Sunnah Setiap Bulan

Hikmah dan Manfaat Memperbanyak Puasa Sunnah di Bulan Rajab

Puasa sunnah di bulan Rajab tidak hanya memiliki keutamaan spiritual, tetapi juga memberikan manfaat praktis dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa hikmah dari menjalankan puasa sunnah di bulan ini antara lain:

  1. Melatih Pengendalian Diri: Dengan berpuasa, seseorang dilatih untuk mengendalikan hawa nafsu, baik dalam hal makan, minum, maupun emosi.
  2. Persiapan Menyambut Ramadan: Bulan Rajab dapat dijadikan latihan untuk meningkatkan semangat ibadah sebelum memasuki bulan Ramadan.
  3. Memperoleh Pahala Berlipat: Ibadah di bulan haram seperti Rajab memiliki pahala yang lebih besar dibanding bulan lainnya.
  4. Meningkatkan Ketakwaan: Puasa sunnah membantu seorang Muslim untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah subhanahu wa ta’ala dan meningkatkan rasa syukur atas nikmat-Nya.

Baca Juga: Kapan Awal Puasa Muhammadiyah 2025? Ini Jadwal Resmi 1 Ramadhan dan Idul Fitri

Catatan Penting: Menjauhi Ibadah yang Tidak Berdalil

Selain tiga jenis puasa di atas, tidak terdapat dalil khusus yang mengatur puasa tertentu di bulan Rajab. Oleh karena itu, Muhammadiyah mengingatkan agar umat Islam tidak menambah atau mengada-adakan amalan yang tidak sesuai dengan ajaran Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Hal ini bertujuan untuk menjaga kemurnian ibadah dan menghindari bid’ah.

Kesimpulan

Bulan Rajab adalah kesempatan emas untuk meningkatkan ibadah dan mempersiapkan diri menyambut Ramadan. Dengan melaksanakan puasa Senin Kamis, puasa tiga hari setiap bulan, dan puasa Nabi Dawud, seorang Muslim dapat mendekatkan diri kepada Allah subhanahu wa ta’ala, melatih pengendalian diri, serta memperoleh pahala yang berlimpah.

Mari manfaatkan bulan Rajab dengan sebaik-baiknya untuk memperbanyak amal saleh dan menjadikannya sebagai sarana untuk memperbaiki diri, sehingga ketika Ramadan tiba, kita telah siap secara spiritual dan mental.

Share:
Cropped Cropped Masjidmuhammadiyah.com .jpg

Redaksimu

Portal Media Masjid Muhammadiyah Berkemajuan