Klik Gambar 👆🏻 Selengkapnya

Tuntunan Merawat Jenazah Menurut Muhammadiyah: Adab, Memandikan dan Mengafani

Merawat jenazah merupakan salah satu bentuk penghormatan terakhir yang wajib dilakukan umat Islam. Muhammadiyah memberikan pedoman yang berlandaskan syariat untuk memastikan jenazah diperlakukan dengan baik dan sesuai tuntunan Rasulullah. Berikut ini panduan lengkap mengenai perawatan jenazah menurut Muhammadiyah:

Kewajiban Bagi Orang yang Sedang Sakit

  1. Bersikap sabar Menyikapi sakit dengan penuh kesabaran adalah bagian dari keimanan.
  2. Senantiasa berikhtiar Usaha mencari pengobatan adalah bentuk tawakal yang diiringi ikhtiar.
  3. Berprasangka baik kepada Allah Tetap yakin bahwa segala ketetapan Allah adalah yang terbaik.
  4. Merasa takut sekaligus penuh pengharapan (khauf dan raja’) Memiliki keseimbangan antara rasa takut terhadap dosa dan harapan atas rahmat Allah.
  5. Berwasiat kepada sanak keluarga Meninggalkan pesan atau wasiat, terutama terkait harta, agar tidak ada sengketa di kemudian hari.

Kewajiban Muslim atau Keluarga terhadap Orang yang Akan dan Telah Meninggal

  1. Menalkinkan dengan lafadz “Laa ilaaha illallaah” Menuntun agar almarhum wafat dalam keadaan mengingat Allah.
  2. Menghadapkannya ke arah kiblat Hal ini dilakukan agar jenazah berada dalam posisi yang sesuai tuntunan.
  3. Memejamkan mata dan mendoakannya setelah meninggal Menutup matanya dengan lembut dan berdoa agar arwahnya diterima di sisi Allah.
  4. Menutup jenazah dengan kain yang bagus Sebagai bentuk penghormatan awal sebelum jenazah dimandikan.
  5. Menyegerakan perawatannya Tidak menunda proses memandikan, mengafani, dan menguburkan jenazah.
  6. Mengumumkan kepada kerabat dan teman-teman Agar mereka dapat memberikan penghormatan terakhir.
  7. Melunasi hutang dan melaksanakan wasiat Kewajiban ini harus diprioritaskan sebelum jenazah dikuburkan.

Memandikan Jenazah

1. Persiapan

  • Air bersih dan suci Disiapkan dalam beberapa jenis, seperti air yang dicampur sabun dan air wangi-wangian (kapur barus).
  • Ruang tertutup Proses memandikan dilakukan di tempat tertutup atau dengan hijab agar tidak terlihat oleh orang yang tidak berkepentingan.
  • Orang yang memandikan Diutamakan dari keluarga dekat, jika tidak ada, maka orang yang memahami tata cara sesuai syariat. Jenazah laki-laki dimandikan oleh laki-laki, begitu pula sebaliknya, kecuali antara suami-istri atau anak yang belum baligh.

2. Cara Memandikan Jenazah

  • Niat ikhlas karena Allah.
  • Menutupi jenazah dengan kain.
  • Membersihkan kotoran. Bagian tubuh jenazah dibersihkan terlebih dahulu.
  • Membersihkan anggota wudhu. Dimulai dengan mendahulukan sisi kanan tubuh.
  • Membersihkan bagian punggung. Jenazah dimiringkan ke kiri dan ke kanan untuk membersihkan bagian belakang.
  • Memandikan dengan bilangan ganjil. Tiga, lima, atau lebih sesuai kebutuhan.
  • Perawatan khusus rambut jenazah wanita. Gelungan rambut dilepas dan dicuci hingga bersih.
  • Siraman terakhir dengan air wangi-wangian. Air dicampur kapur barus atau wewangian lainnya.
  • Mengeringkan dengan handuk.
  • Menutup aib jenazah. Aib jenazah harus dirahasiakan oleh orang yang memandikan.
  • Menutup jenazah dengan kain. Setelah proses selesai, jenazah dibaringkan di tempat yang telah disiapkan untuk mengafani.

Mengafani Jenazah

1. Persiapan

  • Kain kafan secukupnya Utamakan kain berwarna putih.
  • Jumlah kain kafan
    • Laki-laki: tiga lembar.
    • Perempuan: lima lembar (kain basahan, baju kurung, kerudung, dan dua kain penutup).
  • Tali pengikat Disiapkan untuk memastikan kain kafan tetap rapi.
  • Wewangian Kapur barus atau parfum untuk memberikan aroma yang baik pada jenazah.

2. Cara Mengafani

  1. Membentangkan kain kafan dengan rapi.
  2. Meletakkan jenazah di atas kain kafan.
  3. Mengoleskan wewangian pada kain kafan dan tubuh jenazah.
  4. Membungkus jenazah dengan kain secara berlapis, dimulai dari sisi yang paling dalam.
  5. Mengikat kain kafan dengan tali di beberapa bagian agar tidak terlepas.

Baca Juga: Tata Cara Sholat Jenazah Berdasarkan Panduan Muhammadiyah

Panduan ini memberikan gambaran menyeluruh tentang proses perawatan jenazah yang sesuai syariat Islam, sebagaimana diajarkan oleh Muhammadiyah. Dengan menjalankan tuntunan ini, kita dapat memberikan penghormatan terbaik kepada orang yang telah berpulang, sembari tetap menjaga nilai-nilai ibadah dan kehormatan dalam Islam.


Referensi Buku “Tuntunan Sholat Jenzah” yang disusun oleh Majelis Tarjih dan Tajdid
Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DIY.

Share:
Cropped Cropped Masjidmuhammadiyah.com .jpg

Redaksimu

Portal Media Masjid Muhammadiyah Berkemajuan