Tahun 2024 ini, Muhammadiyah dan pemerintah menetapkan Hari Raya Idul Fitri jatuh pada bulan April 2024. Lalu, awal puasa ramadhan 2024 ditetapkan tanggal berapa? Berikut informasinya.
Awal Puasa 2024 Menurut Muhammadiyah
Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah telah secara resmi mengedarkan kalender resmi tahun 2024, yang menetapkan 1 Ramadan 1445 H pada Senin, 11 Maret 2024, dan 1 Syawal 1444 H pada Rabu, 10 April 2023. Kepastian ini diperoleh melalui metode hisab hakiki wujudl hilal yang telah lama menjadi landasan penetapan awal bulan dalam kalender islam Muhammadiyah.
Baca Juga: Kalender Muhammadiyah 2024, Cek Daftar Tanggal Penting dan Hari Libur
Lebaran 2024 Tanggal Berapa?
Lebaran tahun 2024 diprediksi jatuh pada Rabu, 10 April 2024, menurut kalender Muhammadiyah. Meskipun ada potensi perbedaan dalam penetapan awal Ramadan dengan pemerintah, tetapi untuk awal Syawal dan Zulhijjah, Muhammadiyah kemungkinan besar akan sama dengan pemerintah. Ini dikarenakan Muhammadiyah menggunakan metode hisab hakiki wujudl hilal, sementara pemerintah mengacu pada kriteria MABIMS.
Baca Juga: Apa Itu Metode Hisab dan Rukyat? Berikut Pengertian dan Perbedaanya
Pentingnya Menjaga Persatuan Umat Islam
PP Muhammadiyah menegaskan pentingnya menjaga persatuan umat Islam di Indonesia di tengah potensi perbedaan ini. Meskipun ada kemungkinan perbedaan pendapat, Muhammadiyah mengajak umat Islam untuk tidak menjadikan perbedaan tersebut sebagai sumber perpecahan. Sebaliknya, Muhammadiyah mendorong lahirnya sikap saling menghargai, menghormati, toleransi (tasamuh), serta menumbuhkan penghargaan dan kearifan terhadap perbedaan.
Sejarah Menunjukkan Perbedaan adalah Bagian dari Kehidupan Umat Islam
Muhammadiyah mengingatkan umat Islam bahwa perbedaan bukanlah sesuatu yang baru dalam tubuh umat Islam di Indonesia. Sejarah menunjukkan bahwa umat Islam di Indonesia memiliki pengalaman dalam menghadapi perbedaan, terutama terkait dengan penetapan awal bulan puasa dan Hari Raya. Oleh karena itu, Muhammadiyah berupaya keras untuk menjadikan perbedaan ini sebagai peluang untuk memperkuat sikap saling menghargai dan memperkukuh persatuan umat Islam.
Langkah Muhammadiyah dalam Menyatukan Kalender Islam
Untuk mengatasi perbedaan dalam pelaksanaan puasa dan Hari Raya, Muhammadiyah telah aktif berpartisipasi dalam upaya penyatuan kalender Islam secara global. Pada akhir bulan Mei tahun lalu, Muhammadiyah diwakili oleh Ketua Majelis dan Tajdid, turut serta dalam Kongres Penyatuan Kalender di Turki. Langkah ini menunjukkan komitmen Muhammadiyah dalam mencari solusi bersama untuk menyatukan kalender umat Islam, bukan hanya di Indonesia tetapi juga di seluruh dunia.
Melalui inisiatif ini, Muhammadiyah berharap dapat menciptakan kesepakatan yang lebih luas dan mengurangi potensi perbedaan dalam menentukan awal puasa dan Hari Raya, yang pada akhirnya akan membawa manfaat bagi kesatuan umat Islam di seluruh dunia.