Berdasarkan Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT) yang diterapkan oleh Muhammadiyah, 1 Rajab 1446 H jatuh pada hari Rabu, 1 Januari 2025 M. Penetapan ini tidak hanya mencerminkan keakuratan perhitungan astronomi modern tetapi juga prinsip global-unifikatif yang menjadi landasan KHGT: satu hari satu tanggal yang berlaku seragam di seluruh dunia.
Baca Juga: Hukum Puasa Rajab Menurut Pandangan Muhammadiyah
Prinsip Penetapan KHGT
KHGT dirancang untuk mengakomodasi kebutuhan umat Islam akan kalender hijriah universal yang menghindari perbedaan dalam memulai bulan baru. Salah satu prinsip utamanya adalah penggunaan hisab imkan rukyat yang memastikan awal bulan baru tidak dimulai sebelum memenuhi kriteria tertentu.
Kriteria yang digunakan KHGT mencakup:
- Tinggi Bulan Minimal 5 Derajat: Ketinggian bulan di atas ufuk minimal harus mencapai 5 derajat.
- Sudut Elongasi Minimal 8 Derajat: Jarak sudut antara matahari dan bulan minimal harus mencapai 8 derajat.
Dalam konteks penentuan 1 Rajab 1446 H, kedua kriteria ini telah terpenuhi pada Selasa, 31 Desember 2024 pukul 10:58:51 GMT, dengan tinggi bulan mencapai 7 derajat dan elongasi mencapai 8 derajat. Oleh karena itu, hari berikutnya, yaitu Rabu, 1 Januari 2025, ditetapkan sebagai 1 Rajab 1446 H.
Dasar Astronomis: Ijtimak
Penentuan awal bulan hijriah dalam KHGT diawali dengan peristiwa ijtimak, yaitu ketika bulan berada di antara bumi dan matahari dalam posisi garis bujur yang sama. Ijtimak menandai akhir bulan kamariah yang sedang berlangsung dan awal bulan baru.
Untuk bulan Rajab 1446 H, ijtimak terjadi pada:
- Hari dan Tanggal: Senin, 30 Desember 2024
- Waktu: Pukul 22:26:42 GMT
Dengan memperhatikan prinsip hisab dan kriteria imkan rukyat, awal bulan Rajab 1446 H tidak dapat dimulai pada hari itu, melainkan dimulai setelah kriteria astronomis terpenuhi pada hari berikutnya.
Penyatuan Metode Rukyat dan Hisab
KHGT mengadopsi pendekatan kompromi antara tradisi rukyat yang banyak dipegang umat Islam dan hisab modern yang menawarkan keakuratan tinggi. Pilihan kriteria imkan rukyat 5-8 derajat mencerminkan upaya ini. Dengan demikian, KHGT tidak hanya menjadi alat penanggalan tetapi juga menjadi sarana persatuan umat.
KHGT juga memiliki prinsip bahwa jika hilal telah memenuhi kriteria imkan rukyat di suatu tempat, maka masuknya awal bulan tidak boleh ditunda di tempat lain. Prinsip ini mendukung penyatuan tanggal di seluruh dunia, menjadikan KHGT solusi bagi umat Islam untuk menghindari perbedaan dalam penentuan awal bulan hijriah.
KHGT sebagai Upaya Penyatuan Umat
Penerapan KHGT bukan semata soal teknis astronomi, tetapi juga bagian dari misi besar Muhammadiyah untuk menyatukan umat Islam di seluruh dunia dalam menjalani kalender hijriah yang seragam. Prinsip global-unifikatif yang diusung KHGT menjadi langkah penting dalam membangun solidaritas umat Islam dalam skala internasional.
Dengan penerapan KHGT, umat Islam dapat menyongsong bulan Rajab dengan persatuan yang lebih kuat, mengharmoniskan rukyah dan hisab, dan menjalani kehidupan keagamaan dengan panduan waktu yang lebih pasti.
Kesimpulan
1 Rajab 1446 H jatuh pada Rabu, 1 Januari 2025, berdasarkan Kalender Muhammadiyah. Penetapan ini tidak hanya didasarkan pada perhitungan astronomi modern yang akurat tetapi juga pada prinsip-prinsip penyatuan umat. Melalui KHGT, Muhammadiyah berkontribusi dalam membangun kalender hijriah universal yang mengakomodi metode rukyat dan hisab sekaligus.