Tutup Iklan Kunjungi!

Muhammadiyah Mazhab Apa? Ini Jawabannya!

Muhammadiyah Mazhab Apa

Pertanyaan tentang “Muhammadiyah mazhab apa?” sering muncul dari masyarakat yang ingin memahami lebih dalam tentang gerakan Islam ini. Muhammadiyah adalah salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia yang berdakwah melalui pendekatan Amar Ma’ruf Nahi Munkar, dengan tujuan menciptakan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Namun, dalam hal mazhab, Muhammadiyah menempati posisi yang unik.

Muhammadiyah Tidak Bermazhab

Muhammadiyah tidak mengikat diri pada satu mazhab tertentu, baik dalam hal teologi, fikih, maupun tasawuf. Muhammadiyah mengedepankan pemahaman Islam yang bersumber langsung dari Al-Qur’an dan As-Sunnah, dua pedoman utama bagi umat Islam. Muhammadiyah menolak fanatisme mazhab, namun tetap menghormati ulama dan kontribusi mereka terhadap perkembangan ilmu Islam.

Sikap Muhammadiyah terhadap Mazhab

Walaupun tidak mengikuti satu mazhab secara eksklusif, Muhammadiyah tidak “anti mazhab.” Muhammadiyah menghormati pendapat-pendapat mazhab yang sesuai dengan jiwa Al-Qur’an dan As-Sunnah. Artinya, dalam menetapkan hukum, Muhammadiyah tetap mempertimbangkan pandangan mazhab-mazhab Islam selama sesuai dengan sumber utama ajaran Islam.

Dengan landasan ini, Muhammadiyah mengambil pendekatan Manhaj Tarjih yaitu metode yang digunakan oleh Muhammadiyah untuk menentukan pandangan dan keputusan dalam masalah-masalah keagamaan, terutama yang berkaitan dengan hukum Islam. Prinsip dasar dari Manhaj Tarjih ini berorientasi pada pemurnian ajaran Islam berdasarkan Al-Qur’an dan Sunnah dengan pendekatan yang rasional, kontekstual, dan terbuka terhadap ijtihad (usaha sungguh-sungguh untuk memahami hukum Islam dalam situasi tertentu).

Peran Majelis Tarjih dalam Pengambilan Keputusan

Sikap resmi Muhammadiyah dalam berbagai masalah agama dikoordinasikan melalui Majelis Tarjih dan Tajdid (MTT), yang memiliki peran krusial dalam menetapkan panduan keagamaan. Majelis Tarjih berfungsi sebagai lembaga ijtihad jama’i (organisatoris) dengan anggota yang ahli di bidang ushuliyyah dan ilmiah. Dalam menjalankan tugasnya, Majelis Tarjih mengandalkan tiga pendekatan utama:

  1. Bayani: Mengutamakan penalaran melalui nas-nas syariah, seperti Al-Qur’an dan hadits.
  2. Burhani: Menggunakan metode ilmu pengetahuan modern dalam menafsirkan ajaran agama.
  3. Irfani: Menekankan pada intuisi dan kepekaan nurani yang diperoleh melalui proses pembersihan jiwa.

Ketiga pendekatan ini memungkinkan Muhammadiyah untuk mengambil keputusan yang komprehensif dan kontekstual sesuai dengan tantangan zaman.

Fatwa Tarjih Muhammadiyah

Produk-Produk Hukum Majelis Tarjih

Majelis Tarjih menghasilkan beberapa produk hukum yang menjadi panduan umat Muhammadiyah, seperti Putusan Tarjih, Fatwa Tarjih, dan Wacana Tarjih. Produk-produk ini tidak hanya memberikan panduan praktis dalam menjalankan ajaran Islam, tetapi juga menunjukkan fleksibilitas Muhammadiyah dalam merespons perkembangan zaman.

Kesimpulan

Jadi, jika ditanya “Muhammadiyah mazhab apa?”, jawabannya adalah bahwa Muhammadiyah tidak terikat pada satu mazhab tertentu. Muhammadiyah memilih untuk memahami Islam secara langsung dari Al-Qur’an dan As-Sunnah, sambil tetap menghormati kontribusi ulama dan pendapat mazhab yang sesuai dengan ajaran pokok Islam. Pendekatan ini memungkinkan Muhammadiyah untuk menjadi organisasi yang tetap relevan dalam perkembangan zaman tanpa kehilangan pijakan pada nilai-nilai dasar agama.

Share:
Cropped Cropped Masjidmuhammadiyah.com .jpg

Redaksimu

Portal Media Masjid Muhammadiyah Berkemajuan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *