Pernahkah kamu mendengar tentang Hari Bermuhammadiyah? Istilah ini sering kali kita menjumpai di berbagai program kegiatan yang mengusung tema “Hari Bermuhammadiyah”. Istilah atau tema ini kerap diangkat dalam berbagai bentuk kegiatan seperti pengajian, seminar, atau event yang diselenggarakan oleh organisasi otonom (Ortom) atau lembaga amal usaha Muhammadiyah di berbagai wilayah dari daerah hingga ranting.
Namun, meskipun istilah ini sudah cukup populer, hingga tulisan ini terbit, belum ada data pasti kapan pertama kali istilah itu digunakan. Jika kamu memiliki informasi terkait sejarah munculnya istilah ini, akan sangat menarik untuk menelusurinya lebih lanjut.
Makna Istilah ‘Hari Bermuhammadiyah’
Jadi, apakah sebenarnya makna di baliknya? Apakah ini sekadar agenda rutin, atau ada pesan lebih mendalam yang ingin disampaikan? Mari kita telusuri lebih jauh tentang apa itu Hari Bermuhammadiyah dan mengapa ia menjadi bagian penting dalam dinamika gerakan ini.
Secara umum, Hari Bermuhammadiyah dimaknai sebagai hari di mana warga Muhammadiyah bersama-sama datang dan menggembirakan kegiatan dan program Muhammadiyah di lingkungan sekitar mereka. Kegiatan ini dapat berlangsung di gedung dakwah, masjid, sekolah, kampus, atau tempat lain yang digunakan sebagai lokasi acara, yang biasanya diselenggarakan di bangunan milik amal usaha Muhammadiyah.
Ini adalah bentuk ekspresi kegembiraan umat yang telah memilih Muhammadiyah sebagai organisasi perjuangan dalam mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya sesuai dengan visi, keyakinan, dan cita-cita Muhammadiyah.
Momentum Hari Bermuhammadiyah
Hari Bermuhammadiyah menjadi ajang bagi simpatisan, warga, dan kader Muhammadiyah untuk berkumpul, bersilaturahmi, serta menghidupkan kegiatan yang sarat dengan nilai-nilai Muhammadiyah. Selain itu, acara ini juga menjadi sarana mempererat ukhuwah dan mengekspresikan “kebanggaan” sebagai bagian dari persyarikatan Muhammadiyah.
Biasanya, kegiatan Hari Bermuhammadiyah diselenggarakan pada akhir pekan atau libur Ahad pagi. Momen ini juga menjadi kesempatan bagi keluarga untuk berkumpul sekaligus berpartisipasi dalam kegiatan yang memiliki unsur tholabul ilmi sekaligus juga pengkaderan. Dengan demikian, Hari Bermuhammadiyah tidak hanya menjadi ajang silaturahmi, tetapi juga sebagai sarana edukasi dan regenerasi bagi generasi penerus Muhammadiyah.
Bentuk Kegiatan Hari Bermuhammadiyah
Adapun kegiatan yang biasa dilakukan dalam Hari Bermuhammadiyah cukup beragam. Mulai dari pengajian keislaman yang menghadirkan ulama dan tokoh Muhammadiyah, kajian keorganisasian untuk memperdalam pemahaman nilai tentang Muhammadiyah, hingga berbagai kegiatan sosial seperti bakti sosial, donor darah, jalan sehat, serta pelayanan kesehatan gratis. Kegiatan ini tidak hanya memperkuat rasa kebersamaan antarwarga Muhammadiyah, tetapi juga menjadi bentuk nyata kepedulian terhadap masyarakat luas.
Dengan adanya Hari Bermuhammadiyah, diharapkan semangat kebersamaan dan komitmen dalam menjalankan misi Muhammadiyah semakin kuat. Melalui berbagai aktivitas yang positif dan bermanfaat, acara ini menjadi salah satu cara untuk meneguhkan peran Muhammadiyah dalam kehidupan bermasyarakat dan beragama. Hari Bermuhammadiyah bukan sekadar acara seremonial, tetapi juga momentum untuk merefleksikan perjalanan dakwah Muhammadiyah, memperkuat jaringan kader, serta meningkatkan peran nyata Muhammadiyah dalam membangun peradaban Islam yang berkemajuan.
Penutup
Bagi warga Muhammadiyah, Hari Bermuhammadiyah sejatinya adalah setiap hari hingga akhir hayat. Ini adalah bentuk perwujudan dalam khidmat dan dakwah persyarikatan. Namun, Hari Bermuhammadiyah sebagai momen khusus tetap menjadi sarana untuk memperkuat kebersamaan dan memperingati perjuangan dalam menjalankan misi Muhammadiyah.


