KabarMu – Muhammadiyah sebagai organisasi Islam moderen terbesar di Indonesia, kembali mendapat sorotan positif di usia ke-112 tahun. Jajak pendapat yang dilakukan Litbang Kompas pada 21-23 Oktober 2024 menunjukkan mayoritas masyarakat mengapresiasi kontribusi Muhammadiyah dalam berbagai bidang, mulai dari pendidikan, kesehatan, hingga politik kebangsaan.
Apresiasi Publik terhadap Muhammadiyah
Hasil survei mengungkapkan bahwa 91 persen responden memiliki pandangan positif terhadap Muhammadiyah. Sebanyak 81,6 persen menilai organisasi ini memiliki peran besar dalam menjaga kerukunan antarumat beragama, dengan 36,1 persen di antaranya menyatakan peran tersebut sangat signifikan.
Kontribusi Muhammadiyah juga dirasakan nyata dalam dunia pendidikan. Survei menunjukkan 79,5 persen responden mengapresiasi langkah Muhammadiyah yang mengelola lebih dari 5.000 sekolah dan 178 perguruan tinggi, termasuk universitas, sekolah tinggi, dan institusi pendidikan lainnya. Dalam bidang kesehatan, 67,2 persen responden mengakui besarnya kontribusi organisasi ini, yang mencakup pengelolaan lebih dari 100 rumah sakit dan ribuan klinik di berbagai daerah.
Netralitas Politik dan Peran Kebangsaan
Dalam ranah politik, Muhammadiyah tetap menunjukkan konsistensi menjaga netralitasnya, terutama selama perhelatan Pemilu 2024. Sebanyak 73 persen responden memandang Muhammadiyah berhasil menjaga jarak dari politik kekuasaan. Sebaliknya, organisasi yang berdiri sejak 1912 ini lebih dipersepsikan sebagai penggerak perubahan kebangsaan.
Hal ini terlihat dari sejumlah langkah konstitusional yang diambil Muhammadiyah, seperti uji materi undang-undang di Mahkamah Konstitusi. Beberapa keberhasilan mereka antara lain pembatalan UU No 17/2013 tentang Ormas dan UU No 7/2004 tentang Sumber Daya Air, yang dianggap tidak sesuai dengan konstitusi.
Harapan Publik di Milad Muhammadiyah ke-112
Momentum milad ke-112 Muhammadiyah menjadi refleksi penting bagi masyarakat untuk menitipkan harapan kepada organisasi ini. Tiga harapan utama mencuat dari hasil survei:
- Menjaga Toleransi Beragama – Sebanyak 39,8 persen responden berharap Muhammadiyah terus berperan dalam menjaga kerukunan antarumat beragama di Indonesia.
- Peran Politik yang Progresif – Publik menginginkan Muhammadiyah terus memperjuangkan kepentingan rakyat dan memberikan kontribusi pada pemerintahan Presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, yang baru saja dilantik pada 20 Oktober 2024.
- Peningkatan Layanan Kesehatan dan Pendidikan – Responden berharap Muhammadiyah terus meningkatkan kualitas pendidikan dan layanan kesehatan, termasuk melalui kadernya, Abdul Mu’ti, yang kini menjabat sebagai Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah.
Sebuah Organisasi dengan Warisan Panjang
Sejak didirikan oleh KH Ahmad Dahlan pada 1912, Muhammadiyah telah menjadi pelopor berbagai program sosial dan keagamaan yang bermanfaat bagi masyarakat. Jejak kontribusinya terlihat jelas di berbagai sektor, mulai dari pendidikan, kesehatan, hingga upaya memperjuangkan keadilan melalui jalur hukum.
Dengan pengalaman panjangnya, Muhammadiyah diharapkan terus memainkan peran strategis dalam membangun bangsa dan menjawab tantangan zaman. Masyarakat memandang organisasi ini sebagai salah satu pilar utama dalam memperkuat toleransi, memperjuangkan hak-hak rakyat, dan meningkatkan kesejahteraan bersama.
Selamat milad ke-112, Muhammadiyah. Semoga terus menjadi teladan dalam dakwah dan amal nyata bagi bangsa Indonesia.