Oleh: Mochamad Yusuf*
Setelah kami menjadi Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Geluran tahun 2023 lalu, kami ingin membuat database jamaah kami. Kebetulan tak lama setelah musyawarah ranting (musyran) yang menetapkan kami itu, akan ada kegiatan sholat Ied Idul Adha.
Maka kami rapat dengan salah satu hasilnya membuat buletin. Isinya adalah sejarah ranting kami disamping data-data terkait Idul Adha seperti jumlah Qurban. Juga artikel-artikel lain. Buletin ini dibagi saat solat Ied.
Namun sebelum jamaah mendapatkan buletin ini, mereka harus mengisi daftar hadir. Cukup unik. Karena jamaah sholat Ied sebelum menuju lapangan, mereka kita minta menuju ke meja presensi. Ya layaknya seperti mau mengikuti seminar.
Supaya tak ada antrian panjang, kami sediakan banyak meja dan formulir presensi. Termasuk banyak petugas sekaligus memberita layanan tas kresek untuk menyimpan alas kaki.
Ternyata cukup banyak yang hadir. Ada lebih dari 700 orang. Padahal sholat Ied kita, mengikuti seruan Muhammadiyah, yang berbeda dengan tanggal resmi yang ditetapkan pemerintah. Maka bisa dipastikan mereka simpatisan Muhammadiyah.
Namun jumlah ini kontras dengan jumlah anggota Muhammadiyah yang resmi yang memiliki kartu anggota. Kok demikian?
Hmm.. Ini mungkin mirip permasalahan dengan gerakan ODOP yang kami selenggarakan. Gerakan ODOP (One Day One Page) adalah gerakan istiqomah mengaji 1 hari 1 halaman dengan sekaligus membaca terjemahannya.
Meski yang daftar banyak, sekitar 150 orang, kami merasa ini masih kurang. Kami evaluasi kenapa demikian. Salah satunya mereka tidak memiliki Al Qur’an mushaf Utsmani.
Ya, kami pakai standar Utsmani agar ada kemudahan. Yakni bila misal kita umumkan hari ini ini mengaji halaman 101, maka dapat dipastikan halaman yang dibaca semua jamaah ODOP sama.
Meski kami heran, bagaimana mereka keberatan untuk membeli Al Qur’an yang harganya tak sampai 100.000 rupiah. Padahal Al Qur’an itu benda penting yang harus dimiliki setiap muslim, kami tetap mencarinya solusinya.
Akhirnya ada usulan bagaimana yang tidak memiliki Al Qur’an tersebut kita beri gratis. Termasuk ongkos kirimnya. Padahal pesertanya dari seluruh Indonesia. Dananya dari mana? Ya dari jamaah gerakan ODOP sendiri.
Alhamdulillah, dengan pemberian Al Qur’an itu jamaah bertambah dan bersemangat dalam gerakan ODOP.
Hal itu yang kemudian menjadi dasar usulan saat rapat pimpinan, bagaimana kalau kita membantu jamaah kita mendapatkan kartu tanda anggota Muhammadiyah (KTAM) dan Aisyiyah (KTAA) secara lebih mudah.
Caranya? Mereka tinggal datang pada hari yang ditentukan. Lalu mengisi formulir yang disediakan. Terus kita potret. Sudah. Selesai. Mereka boleh pulang. Untuk selanjutnya menunggu diinformasikan kapan mendapat KTAM itu.
Kitalah yang mengedit foto menjadi ukuran 3×4, 4×6 dan mencetaknya. Serta menguruskan ke tingkat selanjutnya seperti yang dipersyaratkan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah (PPM). Bahkan biaya pendaftaran kita subsidi 15.000 rupiah. Jadi mereka tinggal bayar 10.000 rupiah saja.
Pokoknya kita bantu baik secara finansial, tenaga. Sehingga mereka tak perlu ribet, tak perlu pusing, tak perlu susah-payah, tak perlu ke sana kemari. Cukup duduk manis di rumah.
Akhirnya setelah KTAM jadi, kita adakan kegiatan secara resmi. Kita undang pengurus PCM untuk memberikan pembekalan Kemuhammadiyahan sekaligus memberikan KTAM kepada mereka.
Alhamdulillah, dengan cara seperti ini PRM Geluran mendapatkan tambahan anggota yang memiliki KTAM sebanyak 45 orang. Ke depan, kita adakan seperti ini secara rutin. Yang kita namakan batch.
Mungkin bisa lebih banyak lagi kalau mereka tinggal bawa badan dan tak keluar uang sama sekali. Gratis-tis. Uang pendaftaran sebesar 25.000 rupiah kita tanggung sepenuhnya. Tapi kami takut kalau seperti ini, takut banyak yang sekedar mendaftar. Hanya sekedar ingin memiliki KTAM saja. Tapi setelah itu tak ikut aktif di kegiatan PRM kita.
Namun selama ini mereka yang mendapat KTAM & KTAA cukup aktif dalam berbagai kegiatan yang kita selenggarakan.
Semoga hal ini bisa menjadi referensi atau insight bagi PRM lain di seluruh Indonesia.
–
*Mochamad Yusuf adalah Wakil Ketua IV bidang Humas & Publikasi PRM Geluran, PCM Sepanjang, PDM Sidoarjo, PWM Jawa Timur. Tulisan ini dibuat dalam rangka memeriahkan CRM Award 2024 sebagai ajang pemilihan cabang, ranting & masjid unggulan juga saling sharing demi kebaikan & Muhamamdiyah berkemajuan. Fastabikhul Khoirot.
Mochamad Yusuf dapat dihubungi di 089 774455 70 atau [email protected].
Media digital PRM Geluran & Masjid Al-Da’wah:
- Website: https://masjidmuhammadiyah.com
- Facebook: https://www.facebook.com/muhammadiyah.geluran
- Instagram: https://www.instagram.com/prmgeluran
- Instagram: https://www.instagram.com/masjidaddakwahgeluran
- Youtube: https://www.youtube.com/@masjidmu
- WA grup: Al Da’wah Muhammadiyah
- Link video profile: http://s.id/video-profil-muhammadiyahgeluran
- Link powerpoint profile: http://s.id/ppt-profil-muhammadiyahgeluran
- Dokumentasi foto kegiatan: http://s.id/foto-kegiatan-prm-geluran