MasjidMu – Rebo Srawung, dua kata Jawa yang mengandung makna mendalam, telah menjadi landasan bagi sebuah inisiatif yang menarik di kalangan pemuda Masjid Ad-Dakwah Geluran. Dalam bahasa Jawa, “Rebo” keREpo sinau ben ora BOdho, mengajarkan untuk sering-sering belajar, agar tidak menjadi manusia bodoh, sedangkan “Srawung” bermakna pertemuan atau kumpul, yang tidak hanya sekadar perjumpaan fisik, tetapi juga memunculkan rasa belajar dan inspirasi (ngangsu kawruh).
Inspirasi dari filosofi Rebo Srawung ini mendorong Angkatan Muda Masjid Ad-Dakwah bersama Majelis Pendidikan dan Kepemudaan PRM Geluran, di bawah kepemimpinan Ghozie Naufal Qois, untuk mengambil langkah baru dalam mengaktifkan kembali peran masjid sebagai pusat pembelajaran dan pertukaran ilmu yang efektif. Mereka ingin menjadikan masjid sebagai ruang yang aman, nyaman, dan terbuka bagi semua kalangan muda untuk saling bertukar ilmu secara berkelanjutan.
Kegiatan perdana Rebo Srawung ini diadakan pada Rabu, 17 April 2024, setelah Sholat Isyak hingga selesai sekitar pukul 21.00 WIB. Dengan topik perdana “Mengenal Systemic Thinking untuk Membuat Karya Efektif” yang disampaikan oleh Bagus Setiawan, peserta yang hadir terlibat aktif dalam diskusi dan berbagai kegiatan.
Rencananya, kegiatan ini akan dijadwalkan secara rutin untuk terus menggali aspirasi dan memetakan silabus program pemberdayaan pemuda masjid. Melalui semangat untuk menumbuhkan kemajuan umat dengan adab, ilmu, kompetensi, dan karya, Angkatan Muda Masjid Ad-Dakwah Geluran berharap dapat memberikan kontribusi positif bagi masyarakat sekitar dan umat Islam pada umumnya.
Dengan memanfaatkan ruang masjid sebagai tempat berkumpul dan belajar, mereka ingin menciptakan lingkungan yang memungkinkan pemuda untuk berkembang secara holistik, baik secara spiritual maupun intelektual. Diharapkan, inisiatif Rebo Srawung ini dapat menjadi tonggak baru dalam upaya pemberdayaan pemuda di lingkungan masjid dan masyarakat secara luas.