KabarMu – Dalam upaya meningkatkan literasi umat Islam mengenai ilmu faraidh (waris), Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Geluran meluncurkan Program Waris Center yang dipusatkan di Masjid Al-Dakwah Geluran. Launching resmi program ini berlangsung pada Ahad, 15 Rabiul Awal 1447 H / 7 September 2025 bertepatan dengan rangkaian Kajian Subuh yang rutin diadakan takmir masjid.
Acara tersebut dihadiri oleh jamaah, tokoh masyarakat, serta perwakilan organisasi persyarikatan. Momentum peresmian ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara PRM Geluran yang diwakili oleh Ketua PRM, Bapak Ferdyan Afandi, S.E., dan Ustadz Dr. Dian Berkah, M.HI., selaku Founder Waris Center.
Waris sebagai Solusi Umat
Ilmu waris kerap menjadi persoalan pelik di masyarakat. Tidak sedikit konflik keluarga bermula dari ketidaktahuan atau ketidakpahaman dalam pembagian harta warisan. Hal inilah yang mendorong PRM Geluran bersama Ustadz Dian Berkah menghadirkan Waris Center sebagai pusat layanan kajian literasi waris, pendampingan, dan konsultasi syar’i yang terbuka bagi jamaah dan masyarakat luas.
Dalam kesempatan tersebut, Ustadz Dian Berkah menekankan urgensi pemahaman hukum waris yang telah ditetapkan Allah SWT.
“Allah Subhanahu wa Ta’ala memanage kita melalui hukum waris. Sayangnya, banyak dari kita tidak menyadari bahwa waris sejatinya adalah ilmu manajemen keuangan dari Allah. Jika ini dipahami dengan benar, insyaAllah tidak akan ada lagi konflik keluarga yang terjadi akibat harta warisan,” tuturnya.
Menurut beliau, hadirnya Waris Center merupakan bentuk ikhtiar untuk mengembalikan pemahaman umat kepada tuntunan syariat. Lebih dari sekadar layanan konsultasi, Waris Center juga akan berfungsi sebagai pusat pembelajaran dan edukasi agar masyarakat memiliki pemahaman faraidh yang komprehensif.
Harapan PRM Geluran Hadirnya Waris Center
Ketua PRM Geluran, Ferdyan Afandi, S.E., dalam sambutannya menyampaikan bahwa keberadaan Waris Center akan memperkuat fungsi masjid sebagai pusat peradaban umat.
“Kami berharap Waris Center menjadi wadah edukasi dan layanan yang benar-benar bermanfaat bagi jamaah dan masyarakat luas. Masjid tidak hanya tempat ibadah mahdhah, tetapi juga harus menghadirkan solusi nyata bagi problematika umat. Dengan adanya program ini, kami ingin literasi faraidh semakin hidup di tengah-tengah masyarakat,” ungkapnya.
Ferdyan juga menambahkan bahwa sinergi dengan tokoh dan praktisi seperti Ustadz Dian Berkah menjadi langkah strategis untuk menghadirkan layanan yang profesional, terarah dan dapat berkelanjutan.
Program dan Agenda Lanjutan
Sebagai agenda terdekat, Waris Center Masjid Al-Dakwah Geluran akan menggelar Workshop Kaderisasi Waris. Workshop ini ditujukan untuk mencetak kader yang memiliki pemahaman mendalam tentang ilmu faraidh, sehingga kelak mereka mampu menjadi pendamping masyarakat dalam menyelesaikan kasus waris sesuai tuntunan syariat.
Selain workshop, Waris Center juga merencanakan program rutin berupa:
- Kajian literasi waris yang dikemas dalam bentuk pengajian tematik.
- Konsultasi waris personal bagi jamaah dan masyarakat yang membutuhkan pendampingan.
- Pendampingan penyelesaian sengketa waris secara maslahat dan sesuai prinsip hukum Islam.
Dengan program-program tersebut, Waris Center diharapkan menjadi role model bagi masjid lain dalam menghadirkan layanan berbasis kebutuhan riil jamaah.
Masjid sebagai Pusat Solusi Umat
Launching Waris Center ini sekaligus menegaskan bahwa Masjid Al-Dakwah Geluran sebagai Amal Usaha PRM Geluran berkomitmen mengoptimalkan peran masjid bukan hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat peradaban, edukasi, dan pemberdayaan umat.
Kehadiran Waris Center merupakan inovasi yang menjawab tantangan zaman. Di tengah semakin kompleksnya permasalahan keluarga dan sosial, umat membutuhkan panduan yang jelas dan terpercaya agar tidak terjadi konflik berkepanjangan. Masjid Al-Dakwah Geluran hadir memberikan jawaban melalui layanan waris berbasis syariat dan maslahat.
