Kader PRM Geluran Terpilih Ikuti Akademi Dai Digital Muhammadiyah Batch II

Kader prm geluran terpilih ikuti akademi dai digital muhammadiyah batch ii

KabarMu – Gedung BPSDM Jawa Timur pada 30–31 Agustus 2025 menjadi saksi semangat luar biasa ratusan kader Muhammadiyah yang berkumpul dalam gelaran Akademi Da’i Digital Muhammadiyah Batch II. Acara yang digagas oleh Lembaga Dakwah Khusus (LDK) Pimpinan Pusat Muhammadiyah ini mengangkat tema “Dakwah Transformatif di Era Digital” dan diikuti peserta dari berbagai daerah, mulai Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan Selatan, hingga Sulawesi Selatan.

Peserta yang hadir merupakan kader Muhammadiyah dan pengurus Lembaga Dakwah Khusus (LDK) yang dipersiapkan menjadi garda depan dakwah di ruang digital.

Bintang Fajar, kader Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Geluran yang terpilih mengikuti Akademi Da’i Digital Muhammadiyah Batch II, juga turut merangkum jalannya kegiatan pada hari pertama sebagai bagian dari praktik literasi dakwah digital.

Acara dibuka dengan khidmat melalui lantunan ayat suci Al-Qur’an oleh seorang qari tunanetra, disambung lagu kebangsaan Muhammadiyah Sang Surya yang membangkitkan semangat kebersamaan. Sambutan Muchamad Arifin, Ketua LDK PP Muhammadiyah, menekankan pentingnya peran kader dalam mengisi ruang digital dengan dakwah yang mencerahkan. Ia menggambarkan bahwa jika majelis tabligh berperan lewat mimbar, maka para da’i digital berperan lewat layar gadget. Arifin menegaskan, apabila ruang digital dibiarkan kosong, maka konten negatif akan mengambil alih. Karena itu, kader Muhammadiyah harus hadir dengan pesan positif, moderat, dan membangun.

Akademi dai digital muhammadiyah meneguhkan dakwah berkemajuan di ruang virtual

Baca Juga: Akademi Dai Digital Muhammadiyah: Meneguhkan Dakwah Berkemajuan di Ruang Virtual

Sementara itu, KH. Dr. Sa’ad Ibrahim, MA, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, yang hadir sebagai keynote speaker sekaligus membuka acara, memberikan pesan mendalam dengan mengangkat kisah Nabi Sulaiman dan singgasana Ratu Bilqis yang berpindah cepat dari Yaman ke Palestina. Menurutnya, kisah tersebut merupakan isyarat bahwa percepatan zaman sudah digambarkan dalam Al-Qur’an. Ia menekankan bahwa teknologi digital harus dipandang sebagai alat, bukan tujuan akhir. Sebagai khalifah di bumi, manusia dituntut menjadikannya sarana mendekatkan diri kepada Allah, bukan terjebak menjadi budak teknologi.

Bintang juga menegaskan bahwa kesempatan mengikuti Akademi Da’i Digital merupakan momentum penting bagi gerakan dakwah ranting atau akar rumput persyarikatan untuk terus berkembang. Menurutnya, kegiatan ini bukan hanya menambah ilmu, tetapi juga memperluas jejaring sesama kader se-Indonesia yang siap bersinergi dalam menguatkan dakwah persyarikatan.

“Alhamdulillah, saya merasa sangat bersyukur bisa belajar langsung dari para narasumber yang luar biasa. Banyak sekali wawasan baru, terutama tentang strategi berdakwah kreatif di media sosial. Harapan saya, bekal ini bisa saya bawa pulang untuk memperkuat dakwah di PRM Geluran, agar generasi muda semakin dekat dengan Islam melalui dunia digital,” ungkap Bintang.

Dengan semangat para peserta, Akademi Da’i Digital Muhammadiyah Batch II diharapkan menjadi langkah awal lahirnya gelombang baru da’i digital yang mampu menjawab tantangan zaman. Bagi PRM Geluran sendiri, keikutsertaan kadernya dalam ajang ini menjadi modal berharga untuk mengembangkan gerakan dakwah yang lebih segar, ramah, dan mudah diterima generasi muda. Melalui kolaborasi antara tradisi dakwah di mimbar dan inovasi dakwah di ruang digital, semangat persyarikatan diyakini akan semakin berdenyut, menghadirkan Islam berkemajuan yang mencerahkan semesta.

Share: