Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 Hijriah akan jatuh pada Kamis, 26 Juni 2025, sebagaimana ditetapkan dalam Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT) Muhammadiyah berdasarkan kriteria astronomis seperti imkan rukyat dan konjungsi. Namun, tahukah Anda mengapa Muharram dipilih sebagai bulan pertama dalam Kalender Hijriyah, padahal peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW terjadi di bulan Rabiul Awal?
Baca Juga: Amalan di Bulan Muharram Menurut Panduan Muhammadiyah
Asal Usul Kalender Hijriyah
Penanggalan Hijriyah bukan ditetapkan langsung oleh Rasulullah SAW, melainkan mulai digunakan secara resmi pada masa Khalifah Umar bin Khattab. Saat itu, kebutuhan untuk memiliki sistem kalender yang seragam muncul karena berbagai masalah administratif, terutama dalam surat-menyurat dan pengarsipan dokumen resmi di wilayah kekuasaan Islam yang terus meluas.
Masalah ini pertama kali mencuat ketika Abu Musa Al-Asy’ari, gubernur di masa Umar, menerima surat yang hanya mencantumkan nama bulan, tanpa menyebutkan tahun. Ketidakjelasan ini tentu membingungkan dan menyulitkan pencatatan.
Kenapa Hijrah Jadi Patokan Tahun?
Setelah musyawarah bersama para sahabat besar seperti Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, dan lainnya, Umar bin Khattab menetapkan bahwa peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah akan menjadi titik awal penanggalan Islam. Hijrah bukan sekadar perpindahan fisik, tetapi merupakan tonggak lahirnya peradaban Islam yang lebih terstruktur, bermasyarakat, dan bernegara.
“Hijrah adalah peristiwa monumental yang menjadi pemisah antara masa penindasan dan kebebasan dakwah.” — [Sumber: Ibn Hajar Al-Asqalani, Fath al-Bari]
Mengapa Muharram, Bukan Rabiul Awal?
Meskipun peristiwa hijrah terjadi di bulan Rabiul Awal, para sahabat — dengan kebijaksanaan Umar bin Khattab — sepakat untuk menjadikan bulan Muharram sebagai awal tahun. Beberapa alasan utama:
-
Muharram termasuk bulan suci (arba’atun hurum) bersama Dzulqa’dah, Dzulhijjah, dan Rajab. (QS At-Taubah: 36)
-
Ibadah umrah dan haji selesai di bulan Dzulhijjah, dan setelahnya umat memulai kehidupan baru. Maka Muharram dianggap waktu yang tepat untuk memulai tahun baru.
-
Umar ingin menghindari pengultusan Nabi SAW. Jika penanggalan dimulai dari Rabiul Awal (bulan kelahiran dan wafat Nabi), dikhawatirkan akan menimbulkan sikap berlebihan terhadap pribadi Nabi Muhammad SAW.
Hikmah di Balik Bulan Muharram
Nama “Muharram” secara harfiah berarti “yang diharamkan”. Dalam sejarah Arab pra-Islam dan dalam Islam, bulan ini dimuliakan karena termasuk bulan haram, di mana peperangan dan pertumpahan darah dilarang.
Allah SWT menjanjikan pahala berlipat bagi amal saleh yang dilakukan di bulan ini, dan juga mengingatkan bahwa dosa yang diperbuat pun dilipatgandakan. Maka Muharram bukan hanya awal tahun secara administratif, tapi juga awal spiritual untuk kembali ke jalan yang lurus.
Baca Juga: Download Kalender Hijriah Global Tunggal 1447 H Muhammadiyah (KHGT)
Tahun Baru Islam: Momentum Refleksi dan Perubahan
Tahun Baru Islam, khususnya pada 1 Muharram 1447 H, menjadi momen penting untuk introspeksi, hijrah nilai, dan perbaikan diri. Dalam suasana penuh keberkahan, umat Islam diimbau untuk memperbanyak doa, dzikir, dan amal kebajikan, serta memperkuat tekad menjalani hidup dengan lebih bermakna.
Muharram menjadi bulan pertama dalam Kalender Hijriyah bukan tanpa alasan. Selain karena termasuk bulan suci, penetapan ini merupakan hasil ijtihad kolektif para sahabat yang mempertimbangkan aspek sejarah, spiritualitas, dan sosial. Pemilihan Muharram sebagai pembuka tahun Islam membawa pesan kuat: hijrah bukan hanya perpindahan tempat, tetapi transformasi nilai dan kehidupan.
Mari kita sambut 1 Muharram 1447 H, Kamis 26 Juni 2025, dengan semangat hijrah menuju pribadi, keluarga, dan masyarakat yang lebih baik.
FAQ: Mengapa Muharram Menjadi Bulan Pertama dalam Kalender Hijriyah
1. Mengapa bulan Muharram ditetapkan sebagai bulan pertama dalam kalender Hijriyah?
Bulan Muharram dipilih sebagai bulan pertama karena termasuk dalam empat bulan suci (arba’atun hurum) dalam Islam. Selain itu, setelah ibadah haji yang dilaksanakan di bulan Dzulhijjah, umat Islam dianggap siap memulai fase baru kehidupan, menjadikan Muharram sebagai awal tahun yang tepat.
2. Bukankah peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW terjadi di bulan Rabiul Awal?
Betul, hijrah Nabi terjadi di bulan Rabiul Awal. Namun, Khalifah Umar bin Khattab dan para sahabat memilih peristiwa hijrah sebagai awal tahun dan bulan Muharram sebagai awal bulan untuk menghindari pengultusan pribadi Nabi dan karena Muharram sudah dianggap suci oleh masyarakat Arab sejak sebelum Islam.
3. Apa yang dimaksud dengan Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT)?
KHGT adalah sistem penanggalan Hijriyah yang disusun secara astronomis dan ilmiah oleh Muhammadiyah. Penetapan awal bulan dalam KHGT menggunakan kriteria imkan rukyat (kemungkinan hilal terlihat) dan konjungsi (ijtima’), agar lebih terstandarisasi secara global.
4. Apa saja bulan-bulan yang termasuk dalam arba’atun hurum?
Empat bulan yang dimuliakan (arba’atun hurum) adalah:
-
Zulkaidah
-
Zulhijjah
-
Muharram
-
Rajab
Pada bulan-bulan ini, pahala amal saleh dilipatgandakan, dan dosa pun memiliki konsekuensi lebih besar.
5. Kapan 1 Muharram 1447 Hijriyah jatuh dalam kalender Masehi?
Berdasarkan KHGT Muhammadiyah, 1 Muharram 1447 H jatuh pada Kamis, 26 Juni 2025.
6. Apa hikmah disyariatkannya Tahun Baru Islam?
Tahun Baru Hijriyah bukan hanya momentum pergantian kalender, tetapi juga kesempatan untuk refleksi diri, memperbaiki amal, dan memperbarui semangat hijrah menuju kebaikan secara spiritual dan sosial.
7. Bagaimana umat Islam sebaiknya menyambut 1 Muharram?
Disunnahkan untuk menyambut Tahun Baru Hijriyah dengan:
-
Doa awal dan akhir tahun
-
Puasa sunah, terutama pada 9–10 Muharram (Tasu’a dan Asyura)
-
Bersedekah dan meningkatkan amal saleh
-
Mengikuti kajian keislaman atau kegiatan dakwah