Muhammadiyah Dorong Akselerasi Digitalisasi Organisasi dari Pusat hingga Ranting

Muhammadiyah dorong akselerasi digitalisasi organisasi dari pusat hingga ranting

KabarMu – Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menegaskan komitmennya dalam mempercepat proses digitalisasi organisasi hingga ke tingkat ranting. Langkah ini menjadi bagian dari implementasi amanat Muktamar Muhammadiyah di Surakarta, yang salah satu poin pentingnya menekankan pada reformasi organisasi dan digitalisasi sistem persyarikatan.

Pada Selasa (11/11), Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Agung Danarto, dan Sekretaris Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Muhammad Sayuti, bersama tim Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) PP Muhammadiyah serta LabMu, melaksanakan Koordinasi Nasional dengan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah se-Indonesia.

Kegiatan ini menjadi momentum penting dalam menyatukan arah program digitalisasi dan tata kelola organisasi Muhammadiyah, yang kini tengah bergerak menuju era baru tata kelola persyarikatan yang terintegrasi secara digital.

Langkah Konkret dan Fondasi Digital Persyarikatan

PP Muhammadiyah telah mengeluarkan sejumlah surat keputusan dan program strategis sebagai pijakan digitalisasi organisasi. Di antaranya adalah penguatan fondasi digital persyarikatan, penetapan sistem pengelolaan ekosistem digital Muhammadiyah, serta pemberlakuan E-KTAM (Elektronik Kartu Tanda Anggota Muhammadiyah) secara nasional.

Selain itu, berbagai sistem dan platform digital telah diluncurkan, seperti DOM (Digital Office Muhammadiyah), SSO (Single Sign On), dan SatuMu, yang akan menjadi pintu masuk ekosistem digital antar level struktur organisasi Muhammadiyah, dari pusat hingga ranting.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Muhammadiyah Software Labs (@labmuid)

Digitalisasi untuk Profesionalisme dan Modernisasi

Menurut Agung Danarto, digitalisasi bukan sekadar adaptasi teknologi, melainkan langkah strategis untuk memperkuat eksistensi dan nilai Muhammadiyah di tengah perkembangan masyarakat modern.

“Perlunya reformasi organisasi dan digitalisasi sistem organisasi, yang tersistem, sehingga keberadaan dan nilai Muhammadiyah semakin profesional, maju, dan modern,” ujar Agung.

Pernyataan ini menegaskan visi Muhammadiyah dalam menata sistem organisasi berbasis data, kolaboratif, dan transparan, dengan semangat efisiensi dan keberlanjutan.

Implementasi Hingga Ranting

Agung juga menekankan agar koordinasi antara pusat dan wilayah tidak berhenti pada forum formalitas. Ia berharap seluruh pimpinan di berbagai tingkatan dapat segera menindaklanjuti hasil koordinasi ini menjadi aksi nyata.

Digitalisasi Muhammadiyah, menurutnya, harus menyentuh seluruh lini, termasuk pimpinan cabang dan ranting yang menjadi ujung tombak dakwah dan pelayanan masyarakat.

“Kegiatan koordinasi antara pusat dan wilayah ini tidak hanya sekadar formalitas, tetapi dapat segera diimplementasikan secara menyeluruh hingga tingkat ranting,” tegasnya.

Sinergi dan Kolaborasi Lintas Struktur

Di akhir penyampaiannya, Agung mendorong seluruh pihak dalam tubuh Muhammadiyah untuk aktif bekerja sama dalam membangun sistem organisasi yang terdigitalisasi dan tersistem.

“Kita harus aktif bekerja sama dalam membangun sistem organisasi yang terdigitalisasi dan tersistem, guna membangun persyarikatan Muhammadiyah yang profesional, maju, dan modern,” ujarnya menutup.

Upaya percepatan digitalisasi ini diharapkan menjadi tonggak penting bagi Muhammadiyah dalam mengonsolidasikan kekuatan dakwah, pendidikan, dan sosialnya di seluruh Indonesia. Dengan sistem yang modern, efisien, dan transparan, Muhammadiyah diharapkan semakin siap menghadapi tantangan zaman sekaligus menjaga nilai-nilai perjuangannya agar tetap relevan dan berdaya guna di tengah masyarakat digital masa kini.

Share: