KabarMu — Komitmen membina dan menyiapkan generasi pemimpin sholat berjamaah di lingkungan masjid mulai digarap serius oleh Masjid Al-Dakwah Geluran. Pada Ahad, 15 Juni 2025, Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Geluran bersama Pimpinan Ranting Pemuda Muhammadiyah (PRPM) Geluran dan Takmir Masjid Al-Dakwah menggelar program Pelatihan Imam Muda yang bertempat di ruang utama lantai 1 Masjid Al-Dakwah Geluran.
Kegiatan ini diikuti oleh tujuh peserta yang merupakan pemuda aktif di lingkungan Masjid Al-Dakwah. Mereka adalah generasi muda yang dipersiapkan untuk menjadi imam sholat serta pelanjut estafet pembinaan umat di masa mendatang. Pelatihan ini menjadi bagian dari upaya strategis dalam membentuk kaderisasi imam yang berakhlak dan berilmu.

Materi utama dalam pelatihan ini disampaikan oleh Ustadz M. Ali Kurniawan, S.H., seorang imam masjid berpengalaman dari wilayah Sidoarjo. Beliau merupakan hafidz Al-Qur’an dengan ijazah 30 Juz dan memiliki sanad qira’at dari beberapa riwayat. Dalam pelatihan ini, Ustadz Ali membekali peserta dengan pemahaman mendalam mengenai kesiapan diri sebagai imam, mulai dari aspek bacaan, adab, ketepatan fiqih sholat, hingga etika dan tanggung jawab saat berdiri di depan jamaah.
Lebih dari sekadar pelatihan teknis, kegiatan ini turut menanamkan kesadaran bahwa menjadi imam adalah amanah besar yang harus disiapkan dengan niat yang lurus dan ilmu yang benar. Peserta diajak untuk memaknai peran imam sebagai pemimpin yang tidak hanya membacakan ayat-ayat suci, tetapi juga menjadi sosok yang menenangkan, mendampingi, dan menjadi panutan di tengah jamaah.
Sebelum kegiatan ini digelar, para peserta juga telah mengikuti sesi inspirasi imam muda yang dilaksanakan pada 4 Juni 2025 lalu, dengan narasumber Ustadz Tri Budi Prasetyo, S.Ag., salah satu imam utama di Masjid Sejuta Pemuda Sukabumi. Dalam sesi ini, Ustadz Tri mengajak para peserta untuk melihat tugas imam dalam spektrum yang lebih luas. Ia menyampaikan bahwa seorang imam harus mampu menjadi sosok yang dirindukan bukan hanya karena bagusnya bacaan sholat, tapi juga karena kedekatannya dengan jamaah.

Menurut Ustadz Tri, kehadiran imam dalam kehidupan sosial jamaah—mulai dari menyapa, mendengar keluh kesah, hingga menjadi penguat semangat hidup umat—adalah esensi penting dalam tugas keimaman. Ia mendorong para peserta untuk tidak hanya membangun kemampuan teknis, tetapi juga menumbuhkan empati, kepekaan sosial, serta keteladanan akhlak dalam keseharian mereka.
Ketua Takmir Masjid Al-Dakwah, Hasnan Rizal, menyampaikan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari upaya jangka panjang untuk menghidupkan peran masjid sebagai pusat pendidikan dan pembinaan generasi.
“Kami berharap, pelatihan ini menjadi langkah berkelanjutan yang akan terus melahirkan imam-imam muda yang bisa tumbuh bersama masjid, dekat dengan jamaah, dan menjadi motor penggerak kegiatan ibadah serta sosial kemasyarakatan. Ini bagian dari ikhtiar untuk menjaga nyala dakwah masjid tetap hidup dari generasi ke generasi. ” ungkap Hasnan Rizal.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa ke depan, program serupa akan diintegrasikan dengan pembinaan lanjutan dan praktik langsung, agar para calon imam muda tidak hanya siap secara teori, tetapi juga terbiasa memimpin sholat dan terlibat dalam dinamika kehidupan masjid.
Dengan digelarnya pelatihan ini, Masjid Al-Dakwah Geluran menegaskan komitmennya untuk menjadi masjid yang adaptif, mendidik, dan membina kader muda agar siap mengambil peran sebagai pemimpin spiritual yang bukan hanya piawai di mimbar, tetapi juga peduli dan hadir di tengah-tengah masyarakat.


